JALAN TERINDAH DI PULAU JAWA DAN COCOK UNTUK JALUR MUDIK
Joko Warsito
7:08 PM
0
Kali ini saya akan membahas perjalanan mudik lebaran saya
dari Yogyakarta ke Blitar via PANSELA ( Pantai Selatan ). Jalur ini membuat
saya tertarik karena ini merupakan jalur baru yang di bangun oleh Kementrian
PUPR dan pertama kalinya saya melewati jalur ini.
![]() |
Salah satu pemandangan alam di jalur Pansela (Pantai Soge - Pacitan) |
PANSELA sendiri
merupakan kepanjangan dari Pantai Selatan yaitu jalur memanjang sejauh 1.405 km
dengan kelebaran jalan 5-7 meter menghubungkan Banten sampai Banyuwangi. Jalur
Lintas melintasi Banten – Sukabumi – Surade
– Tegalbuleud - Cidaun – Tasikmalaya –
Pangandaran – Cilacap – Ayah – Wawar Jali – Yogyakarta – Parangtritis – Legundi
– Baron – Pacitan – Prigi – Pantai Serang – Sendang Biru – Sumberejo –
Banyuwangi. Jalur ini di selesaikan pemerintah sebelum lebaran ini karena untuk
pemecahan arus mudik ataupun arus balik lebaran. Seperti yang kita ketahui
seberapa sibuk jalur PANTURA ( Pantai Utara ) dan Jalur Tengah waktu arus mudik
dan balik lebaran, oleh sebab itu PANSELA merupakan jalur alternative yang
dapat di tempuh oleh para pemudik untuk menghindari macetnya jalur PANTURA dan
Tengah.
![]() |
Sumber @kemenpupr |
![]() |
Sumber @kemenpupr |
Saya memulai perjalanan
dari Kota Yogyakarta mengarah ke Kabupaten Gunungkidul dan selanjutnya ke arah
Kecamatan Pracimantoro - Wonogiri. Di sini saya dapat bonus pemandangan pegunungan seribu.
Jalan diapit oleh bukit – bukit kars khas pegunungan seribu. Pembangunan
PANSELA di gunungkidul juga sudah rampung, badan jalan lebar dan keadaan aspal
jalan pun sudah sangat halus. Jalur ini juga masih belum terlalu ramai
digunakan para pemudik, itu yang membuat nyaman mudik lewat PANSELA ini.
![]() |
Jalur Pansela di pegunungan sewu - Gunungkidul |
Di Jalur ini kita juga bisa menemukan beberapa umum dan untuk
dibidang kesehatan, di jalur ini juga terdapat beberapa Apotek dan Puskesmas
bahkan Rumah Sakit pun ada di jalur ini, ya walaupun tidak disetiap tempat ada


Untuk fasilitas
fasilitas lain kita juga bisa menemukan banyak masjid di sepanjang jalur ini.
Selain itu kita juga bisa menemukan POM Bensin dengan mudah. Jadi jangan kuatir
untuk masalah bahan bakar dan masjid untuk sholat kita dapat dengan mudah
menemukannya disepanjang jalan ini.
Selain itu kita juga
bisa menemukan beberapa Rest Area dan warung makan. Di perjalanan jauh Rest
Area dan Warung makan sangat penting. Lelah berkendara kita bisa istirahat dan
makan Rest Area tersebut, karena sangat berbahaya jika lelah berkendara tetapi
dipaksakan untuk meneruskan perjalanan.
Perjalanan saya
lanjutkan dari Pracimantoro - Wonogiri menuju
Pacitan. Perjalanan dari Yogyakarta ke pacitan saya tempuh sekitar 3 jam
berkendara memakai sepeda motor. Nah di pacitan ini kita akan di suguhkan
pemandangan yang sangat menawan, dari kelak kelok jalurnya, pemandangan dari
atas bukitnya, pemadangan pantainya karena jalur PANSELA ini menyusuri tepian
pantai, dari tempat wisatanya.
Di Pacitan jalur ini melewati beberapa tempat wisata seperti Gua Tabuhan, Gua Gong, Pantai Klayar, Pantai Watu Karung, Pantai Srau, Sentono Gentong, dan masih banyak lagi. Apabila kita bosan dengan perjalanan kita bisa mampir ke tempat wisata tersebut.
![]() |
Jalur Pansela - Wonogiri |
Di Pacitan jalur ini melewati beberapa tempat wisata seperti Gua Tabuhan, Gua Gong, Pantai Klayar, Pantai Watu Karung, Pantai Srau, Sentono Gentong, dan masih banyak lagi. Apabila kita bosan dengan perjalanan kita bisa mampir ke tempat wisata tersebut.
![]() |
Jalur Pansela - Pacitan |
Di perjalanan ini saya
sempatkan mampir di beberapa tempat wisata seperti Gua Gong, Pantai Klayar,
Pantai Srau, Kali Cokel, Sentono Gentong dan Pantai Teleng Ria.
Gua Gong dengan
keindahan khas perbukitan kars pegunungan sewu yang sudah dinobatkan sebagai
situs Geopark UNESCO, ini memberi pengalaman yang sangat unik di perjalanan
ini. untuk tiket masuk gua gong juga masih terjangkau yaitu Rp 10.000 perorang.
Untuk menuju Gua Gong kita di haruskan berjalan kaki sekitar 100 – 150 meter
melewati jembatan dari parkiran. Setelah masuk kita disuguhkan pemandangan alam
stalagtit dan stalagmite yang disinari lampu berwarna-warni sangat indah. Mulut
gua memang kecil tetapi setelah masuk ternyata didalam sangat luas.
![]() |
Goa Gong - Pacitan |
Dari Gua Gong saya juga
menuju Pantai Klayar yang jaraknya tidak begitu jauh dari Gua Gong. Akses jalan
dari PANSELA ke Gua Gong dan Pantai Klayar juga sangat bagus, ruas jalan luar
dan halus. Di Pantai Klayar ini kita dapat menemukan Suling Samudra dimana kita
bisa melihat semburan air dari lubang di tempat semacam semenanjung yang
merupakan salah satu Ikon dari Pantai ini.
Setelah Puas berfoto di
pantai klayar saya melanjutkan perjalanan ke Pantai Watu Karung. Disini
pantainya sangat bersih dengan warna pasirnya yang putih dan airnya yang
jernih. Terdapat beberapa wisatawan yang sedang bermain surfing, karena memang
ombaknya yang besar dan tidak pecah.
Tidak Jauh dari Pantai
Watu Karung kita bisa menikmati keindahan alam Kali Cokel, memang tidak
seterkenal Sungai Maron, tetapi keduanya sebenarnya hampir sama. Ongkos menaiki
perahu untuk explore Kali Cokel saya mengeluarkan uang sebesar Rp 20.000 perorang,
cukup terjangkau. Dengan biaya segitu kita bisa menyusuri sungai ke muara
sungai maupun ke hulu sungai. Pemandangan cukup menawan di pingiran sungai
ditumbuhi pohon kelapa.
Di dekat Kali Cokel
Terdapat Pantai Kasap Yang tak kalah Menawan dari Pantai-pantai sebelumnya.
Kita tracking menaiki bukit sekitar 15 menit dan kita akan mendapatkan pemandangan
yang sangat menawan dari atas bukit, pantai ini sering disebut Raja Ampat nya Pacitan.
Belum selesai sampai
disitu, dari sungai cokel saya bertolak ke Pantai Srau, Jarak tidak begitu jauh
dan ternyata disini pemandangan tidak kalah dari Pantai Watu Karung. Pantai
dengan pasir putih bersih dan masih asri, blm banyak wisatawan yang datang.
Dari Pantai Srau saya langsung bertolak kembali ke jalur PANSELA untuk
melanjutkan perjalanan mudik saya. Di pertengahan jalan menuju pacitan saya
melewati satu tempat wisata lagi yaitu Sentono Gentong. Sentono Gentong
merupakan tempat wisata menyuguhkan pemandangan Kota Pacitan dan pantai Teleng
Ria dari atas bukit. Sangat luar biasa pemandangan Kota Pacitan dari sini.
Untuk Tiket masuk Sentono Gentong juga terbilang murah hanya Rp. 10.000 per
orang
Dari Sentono Gentong
kita langsung menuju kota pacitan, tidak jauh dari sini, sekitar menempuh
perjalanan 20 menit sudah sampai Kota Pacitan. Dari Kota Pacitan kita menuju
Trengalek. Di sepanjang perjalanan dari Pacitan kita juga disuguhi pemandangan
yang sangat menawan salah satunya adalah jembatan JLS Pacitan.
Dari Jembatan JLS
Pacitan ini kita menuju Trengalek, perjalanan disini agak panjang tetapi sekita
50 menit kita bertemu dengan Pantai Soge yang letaknya sangat dekat dengan
Jalur PANSELA. Jalur ini menyusuri Pantai Soge dan menyuguhkan pemandangan yang
tiada duanya.
Dari Pantai Soge ini
saya melanjutkan perjalanan lagi, sekitar 30 (tigapuluh) menit dari sini saya
menemukan Rest Area yang juga mempunyai pemandangan yang bagus dan fasilitas
lengkap seperti mushola, toilet dan warung makan. Rest Area tersebut adalah
Rest Area PLTU Sidimoro. Untuk parkiran di Rest Area ini juga cukup luas.
Sesudah istirahat
sekitar 15 ( lima belas ) menit maka saya melanjutkan perjalanan lagi. Sekitar
2,5 jam perjalanan saya sampai di kota Trenggalek, karena hari sudah petang dan
juga sudah buka puasa maka saya mencari makan untuk berbuka puasa, kebetulan di
pinggir jalan dari Trenggalek menuju Tulungagung banyak warung makan.
![]() |
Jalur Pansela - Trenggalek |
Sekitar 45 ( empat puluh
lima ) menit beristirahat berbuka puasa saya melanjutkan perjalanan Ke
Tulungagung, pejalanan tidak lama sekitar 45 ( empat puluh lima ) menit
denganjalan yang lumayan ramai, ruas jalan yang lumayan luas tetapi keadaan
jalan yang kadang bergelombang.
Perjalanan dari
Tulungagung ke Kota Blitar juga tidak memakan waktu lama sekitar 45 menit juga
dengan keadaan jalan yang tidak berbeda jauh dari ruas jalan Trengalek –
Tulungagung.
Dari perjalanan
Yogyakarta – Blitar disarankan untuk membawa uang cash dikarenakan sepanjang
perjalanan yogyakarta – Blitar baru bisa di temui mesin ATM hanya di Kota
Pacitan, Kota Trenggalek, Kota Tulungagung dan di Kota Blitar. Untuk sepanjang
perjalanan menuju masing-masing kota tidak terdapat mesin ATM. Untuk
ketersediaan POM Bensin, Rest Area, Puskesmas, Apotek, Bengkel, Pos Polisi,
Masjid di sepanjang jalur PANSELA masih mudah ditemukan. Ruas jalannya sudah
lebar dan keadaan aspal juga sudah halus, juga masih jarang digunakan oleh para
Pemudik oleh sebab itu Jalur PANSELA ini menurut saya sangat di rekomendasaikan
untuk jalur mudik. Kalau kita lelah di perjalanan kita bisa berhenti di
tempat-tempat wisata karena di sepanjang jalur ini banyak tempat wisata.
Demikian secuil
informasi tentang perjalanan Mudik saya ke Blitar dari Yogyakarta via Jalur
PANSELA. Semoga bermanfaat bagi para pemudik. Tetap Jaga Kondisi, taat
peraturan lalulintas, dan semoga selamat sampai tujuan. Terimakasih.